Sunday, April 7, 2013

Diri.

Pagi itu, wajahnya enggan menyambut hari. berjalan gontai menjauh dari tempat ia bermimpi. berusaha menguatkan diri, menyemangati hati yang telah lama meronta setiap hari.
Dimulailah hidup hari itu, melakukan aktivitas seperti biasanya. Bertemu orang- orang seperti biasanya, dan mendengar cerita- cerita seperti biasanya. Selalu seperti biasanya.
Dia sudah berlatih tersenyum pagi tadi, di depan cermin yang terpasang di lemari, seceria mungkin dan sehidup mungkin.
Dan ketika senja tiba, dia kembali. Kembali pada dirinya sendiri. Pada cermin yang ia tatap setiap pagi. Lalu ia menatap dirinya lebih teliti.
Dia tersenyum...matanya menerawang dan kemudian terpejam..

Di depan cermin ia menatap diri... melihat dan meneliti setiap mili dirinya sendiri..
Iya... sendiri.

No comments:

Post a Comment