Sunday, May 26, 2013

kurang lebih satu minggu lalu saya berpetualang ke Jakarta, dengan dalih ikut seminar saya minta ijin ke orang tua. Moment yang sangat tepat, karena saya sudah merasa sangat jenuh dengan rutinitas, lingkungan, dan.. yah... jenuh yang sangat sangat jenuh. Awalnya memutuskan gajadi ikut tapi tiba- tiba dapet sms dari temen dan dengan sedikit miskomunikasi hehe.. saya jadi ke jakarta.
Well, saya berangkat dengan 2 rekan saya bersama kereta ekonomi sejuk yang kami tumpangi. 15.30 kami berangkat, 01.30 kami sampai di stasiun Jatinegara. Saya persingkat, kami benar- benar sampai di rumah teman pukul 3.30 pagi perjalanan yang cukup panjang di awal petualangan di kota Jakarta.

Badan sudah letih dan berpeluh- peluh karena berjalan selama kurang lebih setengah jam, membuat saya langsung tepar tanpa peduli yang lain. Saya lupa saya bangun jam berapa kemudian jam 1 siang kami berangkat menuju Bekasi Square dimana Sheila On 7 mengadakan konser, dan salah satu teman saya adalah seorang Sheilagank. Intinya kami malem mingguan di kota Bekasi di Rooftop Bekasi Square dan diiringi tembang asik secara langsung dari SO7, kemudian di tutup dengan fireworks.

Malam mingguan selesai, kemudian kami di jemput salah seorang teman yang tinggal di Bekasi (kali ini pulang naik mobil, ga ngangkot hihihi). Selama 2 malam kami menumpang dan merepotkannya. Terima Kasih Sekali Terima Kasih Sekali

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Intinya adalah, Jakarta membawa pengalaman yang menyegarkan ditengah- tengah kehiruk pikukan kota itu. Suasana baru, lingkungan baru, teman baru. Benar- benar kontras dengan suasana Solo yang kalem, nyantai, bisa ongkang- ongkang kapan saja, jam 7 malam sudah dirumah, nyantai minum teh dan ngobrol asik dengan keluarga.
Berbeda dengan Jakarta yang harus cepat, padat, macet, asap mengepul tak kenal waktu, banjir, dan masih banyak lagi.

Namun, Jakarta menyajikan venue yang berbeda, irama klakson mobil saat macet, suara deras air karena banjir, lampu- lampu mobil di jalanan semua kondisi itu menjadi kesatuan yang unik buat saya, saling mengisi dan berirama. Membentuk sebuah melodi khas yang kita kenal dengan Kota Jakarta.

"The City that Never Sleeps"

oiya, saya sangat tidak keberatan untuk mengunjungi kota itu lagi, bahkan munkin tinggal disana. Menuntut ilmu atau mingkin mengais rejeki di sana. Doakan saja ya hihi :D


1 comment:

  1. hahahihihahahihi... yup, bnr banget. beda jajajajajauh dg Solo. tapi entah mengapa meski Jakarta terbilang kejam, aku tetep ga tertarik buat tinggal di Bali yang katanya ga sekejam ibukota.

    ReplyDelete