Monday, May 27, 2013

Secangkir Kopi

Kita berbincang santai sore tadi, duduk asik di teras rumahku sambil nyeruput kopi buatan bapakku. Bicara soal hari itu, apa saja yang kau temui di jalan menuju rumahku, bicara tentang kucing, anjing, bicara tentang orang sekitar yang seperti kucing lapar yang mendadak manja dan manis, gelendotan di kaki sang pemilik.
Begitu banyak hal yang telah kita bicarakan, tapi tak sedikitpun kamu menyinggung soal hati. Kamu antusias dengan masa depanmu, bicara tentang karir yang akan kamu geluti, lingkungan baru yang akan kamu temui nanti, kepadatan kuliahmu. Tak sedikitpun kamu menyinggung urusan hati...
Hey... aku menunggu disini..
Entah berapa cangkir kopi yang telah kita habiskan, entah berapa sore yang kita lewatkan.

Aku hanya secangkir kopi buatmu,
Memaksamu terjaga saat kantukmu datang
Memaksamu tetap bekerja di tengah malam

Aku hanya secangkir kopi buatmu,
yang kamu minum dan jika habis tinggal kamu buat lagi dicangkirmu

Aku cuma secangkir kopi, yang kamu cari sesukamu dan saat kantukmu datang



tulisan ini terinspirasi dari secangkir kopi dingin buatan bapak yang saya minum agar tetap terjaga dan bisa menyelesaikan tugas kuliah




No comments:

Post a Comment