tak jelas runtutan tanggal, hari, jam, dan menit yang tlah berlalu
yang aku ingat, kita berpisah di malam itu
kereta yang membawaku pulang dan kamu yang tertegun di depan pintu
kulambaikan tangan, kugambar senyuman
dan perlahan pintu menutup dan membatasi kita
aku tak segera duduk di tempat seharusnya
aku masih tertegun di depan pintu kereta yang menghalangi pertemuan mata kita
kini kau makin jauh di belakang sana
meninggalkan kenangan yang gaduh di penjuru rasa
aku membatu, tak sempat kuberitahu rasa yang hampir membuncah di ubun kepala
kini yang terdengar hanya bising laju kereta
dan suaramu yang samar menggema di seluruh kepala
menyisakan sesak yang bernyawa
No comments:
Post a Comment